Quo Vadis ? Demokratisasi di tubuh HIMA

Riset untuk menelusuri ulang apa sesungguhnya yang dibutuhka mahasiswa sekarang memang belum pernah dilakukan jurusan Ilmu Komunikasi. Hal yang paling penting, yaitu kebutuhan, ternyata belum bisa dijelaskan secara jelas. Akan ada kekhawatiran, yang kemudian muncul membayangi dan menghantui segala bentuk kegiatan, termasuk dalam berorganisasi. Yaitu terkait dengan orientasi dan makna dalam berorganisasi.

Dalam kegiatan berorganisasi, orientasi dan penghayatan atau makna dari organisasi itu mutlak diperlukan. Peruntukannya jelas, yaitu membimbing gerak dan laju organisasi untuk minimal menjawab kebutuhan anggotanya secara keseluruhan. Lebih jauh dari itu, organisasi mampu mengabdi pada lingkungan dalam skrup lokal, bangsa dan bahkan global.

Dua-tiga tahun yang lalu, kondisi mengkhawatirkan melanda HIMA Komunikasi. Dilihat dari struktur, rencana dan pencapaian, HIMA memang layak dikatakan bubar. Walaupun pada akhirnya, yaitu satu tahun yang lalu HIMA kembali kembali berdiri dengan dukungan penuh dari jurusan, dan tentunya dukungan dari beberapa aktivis pada jurusan Ilmu Komunikasi. Akhirnya terpilihlah ketua HIMA yang sekarang masih menjabat.

Bagi mahasiswa baru mungkin tidak mengikuti dan mencermati perjalanan HIMA pada tahun ini yang jauh lebih maju ketimbang periode sebelumnya. Harus kita akui itu, karena bagaimanapun, HIMA bangkit dan berkembang baik itu dalam segi struktur organisasi dan wacana yang menyertainya. Inilah saatnya anggota HIMA memberikan acungan jempol atau apresiasi kepada pengurus HIMA 2009.

Terkait dengan kongres atau musyyawarah besar tadi tentu itu bukan kendala. Tidak ada pihak yang terbebani dengan acara seperti ini. HIMA 2009 harusnya menyadari ini sebagai titik berangkat yang nantinya akan mewariskan berbagai hal baik bagi HIMA selanjutnya. Inilah kesempatan besar bagi HIMA 2009, karena forum ini selain membuka semacam public sphere juga secara rasional menjadi tumpuan terpenting terkait legitimasi organisasi.

Adakan rekomendasi dari jurusan untuk pelaksanaan musyawarah besar ini, kalau memang itu diperlukan. Jika tidak pun, HIMA 2009 berhak melakukan ini. Alasannya jelas, karena HIMA sendiri belum punya kekuatan yang legitimit. Maka, musyawarah besar ini menjadi tanggung jawab terbesar HIMA sebelum nanti dipilih ketua HIMA baru.

Jika proses itu terjadi, selanjutnya bagi HIMA baru permasalahan terkait berbelit AD-RT tidak akan terjadi lagi. Kita akan tahu, apa fungsi, kewajiban, hak, dan segala macam kewenangan dari ketua HIMA, pengurus, anggota. Itu artinya Hima sebagai organisasi dikatakan rapi dan konstitusional.

Bagaimana dengan mekanisme pemilihan ketua baru ? Tunggu dulu AD-RT sebagai acuan kerja HIMA berikutnya. Jika tidak, nanti permasalahan yang sebetulnya ringan ini akan membelit HIMA baru. Mereka mungkin akan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan, harus bagaimana dan kenapa. Terkait dengan pemilihan ketua baru ini akan sangat sensitive. KPU yang dalam hal ini penyelenggara pemilihan ketua baru, harus didukung dengan aturan atau AD-RT yang jelas dan disetujui masyarakat HIMA.

Bagaimana dengan KPU yang sudah hamper terbentuk dan hamper di sahkan ? Lanjutkan saja. Tetapi agar KPU itu diakui sebagai hasil dari proses yang demokratis, di musyawarah besar nanti harus ikut disahkan. Bukankah itu merupakan cara yang elegan dan tidak terkesan tertutup ?Jangan dulu berburuk sangka dengan mubes ini. Sebetulnya semua orang (masyarakat HIMA) baik berkepentingan memperjuangkan ide tertentu atau yang sekedar ingin tahu kejelasan organisasi ini juga bisa mendapat keuntungan dan keuntungan terbesar bagi HIMA adalah dimulainya proses demokratisasi, dibukanya ruang public, diberlakukannya konstitusi yang jelas (AD-RT), dan dimulainya hubungan baik dengan anggota HIMA secara keseluruhan. Ini sekaligus forum silaturahim seluruh mahasiswa ilmu komunikasi universitas Paramadina.

Hal lain yang dipermasalahkan adalah, kapn waktu yang tepat untuk mubes itu ? karena rekomendasi DKPM yang mengharuskan organisasi Internal mengganti kepengurusannya sebelum akhir November, maka mubes ini mungkin dilakukan sekitar dua minggu lagi. Caranya dengan membuat ubdangan terbuka bagi masayarakat HIMA. Waktu musyawarah juga tidak perlu lama, asalkan tujuan mengesahkan AD-RT dan pengesahan ketua KPU selesai saja, ditambah silaturahim agar masyarakat HIMA bersama, bersatu, dan damai.

Dengan begitu, mahasiswa baru 2009, mahasiswa angkatan 2008, 2007, 2006, 2005, 2004 (bahkan 2003 kalau ada), bisa mengenal siapa rekannya yang juga bernaung dibawah HIMA komunikasi betul-betul HIMA terbesar di Paramadina dengan kualitas dan kuantitas paling unggul.


Ai Nurhidayat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

We're The Next Generation

Turut Berduka Cita atas Alm. Bapak Adi

National Batik's Day: Proud Of Your BATIK!